Dosa Besar yang Terlupakan

dosa

Mutiaramakna. Dunia itu ladang akhirat. Ladang merupakan tempat persemaian bibit yang nantinya akan menghasilkan “buah.”  Buah yang baik itulah  pahala yang kita terima sedangkan buah yang buruk itulah dosa.

Dosa-Dosa Besar Yang Sering Terlupakan

Tidak berjilbab merupakan dosa besar. Salat yang mestinya mencegah kemungkaran, namun ba’da salat tetap menampakan perhiasan (aurat).

“Siapa yang shalatnya tidak mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia tidak bertambah dekat kepada Allah melainkan lebih jauh.” (HR Al Thabrani)

Puasanya pun kurang sempurna bila tidak berjilbab.

“Acapkali orang itu berpuasa, namun ia tidak memperoleh apa-apa dari puasanya itu selain lapar dan haus.” (HR Abu Daud). 

Ingatlah, pada awalnya iblis adalah makhluk yang paling beriman kepada Allah. Sebelum manusia ada, ia sudah ada, sangat dekat dan kenal Allah. Hanya satu perintah saja yang ia langgar yaitu sujud pada Adam As. Qs 2:34

 Satu perintah dilanggar oleh iblis, akibatnya fatal, martabatnya jatuh pada lembah kehinaan dan kehancuran. Berapa banyak perintah Allah yang kita langgar?

 Ketika sesorang salat ia mengangkat kedua tangan sambil takbirat al ihram. Allahu Akbar, Allah Maha Besar. Tapi nyatanya, ia tidak membesarkan syariat jilbab. Pernyataan tidak sesuai dengan kenyataan.

 Doa iftitah pun dipanjatkan. “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah.” Inipun hanya pemanis bibir.

Al Fatihah diucapkan. “Tunjukilah kami jalan yang lurus,  jalan orang yang telah engkau beri nikmat.” Qs 1:6,7.

 Jalan yang lurus merupakan jalan yang sesuai petunjuk Tuhan. Tetapi praktiknya, arah dan rambu-rambu Tuhan tidak diindahkan.

Hati Bersih, Aurat Bersih
“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati bersih, dan surga didekatkan kepada orang yang bertaqwa.”Qs 26: 89, 90

Ruku dan sujud diisi dengan kalimat tasbih (mensucikan Allah), namun pakaian suci, indah dan taqwa dihindari.

Duduk di antara dua sujud menyampaikan doa, Robbigfirli, ampuni aku ya Allah. Namun, setelah salat tidak ada perubahan dan penyesalan, masih berpakaian seperti Arab Jahiliyah.

Tahiyatpun disampaikan, “Segala kehormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan untuk Allah. Salam sejahtera, rahmat dan berkah Allah  atasmu wahai Nabi. Salam sejahtera atas kami dan hamba-hamba Allah yang selalu melakukan perbaikan.” Betapa indah untaian kalimat penghormatan (tahiyah) ini. Tetapi penghormatan yang dimaksud, tinggal hanya sebatas penghormatan. Pujian palsu dan kosong tanpa arti. Mengapa? karena penghormatan Allah kepada manusia dengan memberikan pakaian yang terhormat, tidak dipedulikan. 

”Dan sungguh telah kami muliakan anak cucu Adam.” Qs 17:70,

 Allah memuliakan kita, maka sudah sepantasnya kita memuliakan Allah. Memuliakan Allah bermakna memuliakan ayat-ayat Allah bi al khusus  yang berkaitan dengan pembahasan kita yakni ayat jilbab.

Baca juga : Eid al-Adha, Semua Hal Tentang Perayaan Umat Muslim

Segera Berjilbab

Berbeda dengan hewan, manusia memerlukan pakaian untuk menutup auratnya. Jika aurat terbuka, manusia akan malu. 
Berbeda dengan hewan, manusia memerlukan pakaian untuk menutup auratnya. 

  Nabi Muhammad menyampaikan bahwa  segera menyelesaikan tugas yang menjadi kewajibannya  maka akan cepat mendatangkan rezeki.

  Dari Anas, Rasul Saw membuat beberapa garis lalu bersabda,

 “Ini manusia dan angan-anganya dan ini ajalnya, maka di tengah-tengah kesibukan, ternyata tibalah ajalnya yang terdekat dari garis-garis tersebut.” HR Bukhori.

  Dari Ibnu Mas’ud Ra. Nabi Saw, menggambar segi empat dan garis-garis tengah panjang lurus hingga keluar garis kotak dan selain itu ada garis-garis kecil. Selanjutnya beliau menjelaskan.   

Ini manusia dan garis persegi batasan ajalnya, sedang garis panjang lurus hingga keluar   

itulah angan-angan manusia, dan garis-garis kecil adalah ujian yang sulit berpisah dari 

manusia. Jika ia bebas dari ujan pertama, tidak menutup kemungkinan terkena yang 

kedua, jika ia terhindar dari cobaan yang satu, tertimpa oleh yang lain.”HR Bukhori

  Rasul bersabda,”Orang-orang yang apabila diseru kepada jalan Allah dan Rasul-Nya mereka itu lambat, sedang apabila diseru pada jalan setan dan urusannya, mereka bersegera.”

Segeralah kamu  berbuat kebaikan sebelum terjadi berbagai fitnah bagaikan malam yang gelap, yang pada saat itu seseorang yang beriman di pagi hari menjadi kafir di sore harinya dan seseorang yang beriman di sore hari menjadi kafir di pagi hari. “HR Muslim

  Dr Yusuf Qordowi  menegaskan seorang muslim harus memulai hidupnya pada saat fajar menyingsing  “Ya Allah berkahilah umatku di waktu paginya.” Ini bermakna, kita harus berpagi-pagi dalam berbuat baik.

Berlambat-lambat mengenakan jilbab (dengan mengatakan nanti saja jika saya sudah tua, sekarang yang mesti dikerudungi adalah hati kita) merupakan godaan setan.

“Setan menginginkan agar manusia bersegera dalam hal dosa.” Qs 5:62.

 

Mutiaramakna, Dosa Besar