Mutiaramakna. Pakaian kelaparan dan ketakutan menimpa negeri yang tidak melaksanakan perintah Tuhan dan tidak menjauhkan larangan Tuhan, hal ini merupakan buah dari tindakan manusia.
“Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan kami di waktu mereka berada di malam hari atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.” Qs 7:4
Tindakan Manusia Menghadirkan Hukuman dan Hadiah
Adanya pasang surut antara kesempitan, penderitaan, kesenangan dan kemerdekaan dimaksudkan oleh Allah, agar tindakan manusia tunduk dengan merendahkan diri.
“Kami tidak mengutus kepada seorang nabipun kepada sesuatu negeri (lalu penduduknya mendustakan nabi itu). Melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan, supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.” Qs 7:94
Diberikan kemerdekaan dan kesenangan oleh Allah
“Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak dan mereka berkata,” Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan,” Qs 7:94,95.
Kelaparan dan ketakutan akan terjadi karena banyak penjahat di sebuah negara yang tidak mau tunduk kepada Allah.
Baca juga : Kelaparan Dan Ketakutan Menjadi Pakaian Manusia
“Maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.” Qs 7:94,95.
“Dan demikianlah kami adakan tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipudaya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan drinya sendiri, sedangkan mereka tidak menyadarinya.” Qs 6:123
Dengan kata lain, pakaian kelaparan dan ketakutan muncul akibat banyak penjahat yang melakukan tipudaya. Tipu dayanya sangat canggih, dengan kemasan yang indah atas nama emansipasi, dan seni, sampai hal-hal yang sudah membudaya yaitu korupsi.
Bahkan sang penjaga ketertiban pun, ikut melakukan tipu daya. Sehebat apapun konsep yang dikeluarkan oleh negara untuk mengatasi kelaparan dan ketakutan, baik kelaparan dan ketakutan karena inflasi, banjir, lalulintas macet, dan perampokan, jika korupsi dan aparat ketertiban masih merajalela untuk tipu daya maka konsep tersebut tidak akan terlaksana. Bagaimana akan bisa melaksanakan konsep jika uangnya sudah dikorupsi.
Rasul bersabda,”Negara hancur jika ada korupsi”
Tindakan manusia yang tidak beriman hanya makan-makan dan bersenang-senang, mereka seperti binatang. Hukum dan cita-citanya pun angan-angan kosong saja. Diperlambat hukuman bagi mereka karena memang sudah ada ketentuannya, ada ajalnya.
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka) dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan.”Qs 15; 3,4.
Agar kita selalu bersyukur, dalam persoalan dunia kita harus melihat ke bawah.
“Lihatlah kepada orang-orang yang berada di bawahmu .”HR Bukhori dan Muslim.
Dan dalam persoalan akhirat kita harus melihat ke atas.
Nabi bersabda,” Manusia boleh iri hanya pada dua hal yaitu kepada orang yang membaca Al quran siang dan malam, orang yang dikarunia harta dan berinfak siang dan malam.”
Nikmat telah dicukupkan. Qs 5 :3
Mutiaramakna, Tindakan Manusia
1 Comment
View Comments