Harta tidak Tergantung Iman, Semuanya Mendapatkan Kemurahan Tuhan.
Sekali lagi,“Kepada masing-masing manusia Allah berikan bantuan dari kemurahan-Nya. dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi,” Qs17:20.
Dunia ini juga diberikan kepada seluruh manusia, “Namun Ia tidak akan memberikan akhirat kecuali kepada orang-orang yang Dia cintai.” (HR Imam Ahmad).
Ketahuilah, Allah akan memberikan kekayaan dunia kepada orang mu’min dan kafir, tetapi syaratnya harus berilmu.
Orang yang beriman tanpa berilmu maka orang yang beriman ini akan miskin
Sebaliknya orang yang kafir tetapi berilmu, maka orang kafir tersebut akan kaya. Mayoritas negara-negara yang tidak beriman kepada Allah, akan tetapi memiliki pengetahuan science dan teknologi yang tinggi maka ia menjadi negara kaya dan kuat di dunia ini.
Rasul Saw bersabda.”Sesungguhnya semua ilmu milik umat Islam, jika kau mendapatinya, ambillah!”
Umat Islam memliki ilmu yang mumpuni, ilmu dunia dan akhirat yaitu Al quran.
“Sungguh Kami telah memberikan ilmu kepada Daud dan Sulaiman (keduanya nabi kaum muslimin), dan keduanya berkata,”Segala puji bagi Allah yang telah melebihkan kami dari banyak hamba-hambanya yang beriman.” Qs 27:15.
Al quran itu ilmu. Allah menurunkan ilmu bagi manusia hanya sedikit. Tetapi Al quran sudah cukup untuk kebahagiaan manusia. Karena ia merupakan kitab yang sangat komprehensif.
“Mereka yang berada di atas petunjuk Tuhannya (ilmu Allah, Al quran), merekalah yang memperoleh kesuksesan.” Qs 2:5
Statement baginda Rasul perlu kita perhatikan,”Siapa yang ingin mendapatkan dunia dan akhirat maka harus dengan ilmu.”
Baca juga : Seluruh Manusia Mendapatkan Kemurahan Tuhan
Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu dengan kedudukan yang tinggi.
“Wahai orang-orang yang beriman. Apabia dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberikan kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu!” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”Qs 58:11.
Ilmu dalam Islam menempati posisi yang tinggi seperti ayat, hadits dan pepatah di bawah ini:
Surat yang pertama turun berisi kewajiban menuntut ilmu. Qs Al Alaq:1-5
“Yang takut kepada Allah adalah ulama (orang yang berilmu).”
“Sesiapa yang menuntut ilmu, dimudahkan ke surga.” (HR Abu Daud)
“Malaikat membentangkan sayapnya kepada orang yang mencari ilmu.”
“Makhluk langit dan bumi memintakan ampun bagi penuntut ilmu. Ikan-ikan yang ada di
lautan memintakan ampunan kepada Allah.”
“Penuntut ilmu dan ahli ibadah bagaikan bulan purnama dan bintang-bintang.”
“Penuntut ilmu sebagai pewaris para Nabi.”
“Ilmu itu cahaya.”
Sejauh manapun ilmu itu berada, harus dituntut.”Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina.”
”Menuntut ilmu wajib bagi kaum muslimin dan muslimat”
“Menuntut ilmu termasuk berjuang di jalan Allah (fi sabil Allah).” HR Tirmizi
“Tinta ulama sebanding darah syuhada.”
“Membiayai penuntut ilmu, akan dimudahkan pintu rizki.”
“Persiapkanlah anak-anakmu untuk hidup sesuai pada zamannya.” (Ali b. Abi Tholib Ra).
Mengerti sebelum percaya, mengerti baru melaksanakan, karena “Jangan kau ikuti sesutu yang tidak ada ilmunya.” Qs 17:36. Namun tidak salah bila kita percaya sambil diikuti pencarian untuk mengerti dan melaksanakan.
Ayat, hadits dan pepatah di atas mengisyaratkan kaum muslimin dan muslimat agar tidak hidup dalam kebodohan. Jika bodoh, akan miskin, sebaliknya, jika pintar, akan kaya.
Allah melarang menyerahkan urusan harta kepada orang bodoh (orang yang belum sempurna akalnya)
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya harta kamu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.”Qs 4:5
Ilmu dan Usaha.
Selain menguasai ilmu, masih banyak lagi hal-hal yang mendatangkan rizki antara lain: ilmu dan usaha
Segala sesuatu ada sebabnya. Dan sebab turunnya rizki antara lain usaha. Bila usahanya besar, ia akan mendapat besar, usahanya kecil ia mendapat keuntungan kecil.
Manusia mendapatkan apa yang ia usahakan.
“Manusia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya.”Qs 2:286
“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat seimbang dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” Qs 6:132.
Kita punya usaha dan ikhtiar lalu mencari ilmu bagaimana cara mengembangkan usaha dan ikhtiar, inilah yang boleh kita lakukan. Bukan mengeluh kepada seseorang bahwa kita tidak punya uang, karena orang yang kita keluhkan juga kondisinya sama, yakni sama-sama tidak punya uang.
Di sini ada hukum kompetitif, antara muslim dan non muslim. Muslim yang tidak melakukan kegiatan ekonomi, maka mereka tak akan makmur. Sementara non-muslim yang melakukan ikhtiar dan kegiatan ekonomi, maka mereka akan memperoleh kemakmuran. Dalam masalah ini mereka menerima sifat kemurahan Allah yang universal.
1 Comment
View Comments