Misi Dakwah Rasulullah Dan Keajaiban Motivasi Diri

dakwah Rasulullah dan motivasi diri
dakwah Rasulullah dan motivasi diri

Mutiaramakna. Jilbab merupakan  satu misi dari dakwah Rasulullah, dan kita wajib melestarikan seruan itu.

Misi Dakwah Rasulullah

“Belum sempurna iman salah seorang di antara kamu sehingga keadaan hawa nafsunya selalu ingin mengikuti kepada apa-apa yang aku bawa (aku ajarkan).”HR Tirmizi.

 Keinginan kita harus sesuai dengan dakwah Rasulullah dan apa yang Beliau ajarkan. Oleh karena itu, bacalah Al quran. Dengan membaca Al quran Allah akan melindungi kita dari orang-orang jahil.

 “Dan jika engkau membaca Al quran, kami jadikan antara kamu dan orang-orang yang tak beriman pada hari akhir suatu hijab yang kukuh.” Qs Al Isra (17):45.

 Kita juga harus ingat bahwa tidak kafir atau mukmin, semuanya menghadapi kesulitan hidup. 

 “Sungguh Aku ciptakan manusia dalam keadaan susah payah  (kabad).“ Qs 90:4

Jadi, mari kita tetap dan teguh dalam berbusana taqwa ini.

Bersama kesulitan ada kemudahan.” Qs 94:5

Lalu Allah ulang lagi dengan kalimat yang sama, 

“Bersama kesulitan ada kemudahan.” Qs 94:6

Keajaiban Perkataan, “Bisa” dan “Tidak Bisa”

Aku tergantung pada sangka baik hamba-Ku kepada-Ku” HR Syaikhani.

 Lidah berperan penting pada teguh, lurus dan kuatnya niat yang ada pada hati. Lidah mengatakan “Bisa” maka hati akan mengatakan “Bisa.” Selalu katakan “Bisa dan Bisa”sehingga kita akan menjadi “Bisa.” Jika lidah mengatakan “Bisa,” maka seluruh anggota tubuh mengatakan “Bisa”.

Sebaliknya, jika lidah mengatakan “Tidak Bisa” maka seluruh anggota tubuh mengatakan “Tidak Bisa.” Jika seseorang berkata “Bisa” ini perkataan yang diridloi (positif) akan diangkat derajatnya oleh Allah menjadi “Bisa”.

Sebaliknya jika mengatakan ”Tidak Bisa” ini perkataan yang dibenci (negatif) maka akan dimasukan ke dalam neraka oleh Allah yaitu menjadi ”Tidak Bisa.”

“Tidaklah teguh iman seorang hamba sehingga teguh hatinya. Dan tidaklah tegak hatinya sehingga teguh lidahnya.”HR al Kharaithi.

“Tiadalah perkataan yang diucapkan seseorang melainkan di sisinya ada (malaikat) pengawas yang hadir.” Qs Qaf:18.

 Pengawas inilah yang akan meneruskan ucapan kita kepada Allah.

“Apabila anak cucu Adam masuk waktu pagi, maka semua anggota badan berpesan kepada lidah, maksudnya semua anggota badan berkata kepada lidah,”Takutlah kepada Allah demi kami, karena jika kamu lurus, niscaya kami lurus, dan jika kau bengkok, niscaya kami bengkok.”HR Tirmizi. 

Andaikata seorang hamba berkata-kata dengan sesuatu yang diridloi, bukan sekadar lintasan fikiran, niscaya akan diangkat derajatnya oleh Allah. Jika seseorang hamba berbicara kepada Allah dengan sesuatu yang Allah benci, bukan sekadar lintasan fikiran, maka Dia akan mencampakannya ke dalam neraka.” HR Bukhari. 

Perkataan yang positif akan menyenangkan orang yang tertimpa musibah.

Muaz  b Jabal Ra berkata, “Tidak ada yang lebih baik di dunia ini melebihi dua perkara: roti yang mengenyangkan perut yang kelaparan  dan perkataan yang menyenangkan orang-orang yang kesusahan.” 

Dalam berdakwah Rasulullah menyampaikan bila ada sahabat kita tertimpa musibah, kehilangan uang misalnya. Jangan menghujatnya, dengan mengatakan, “Karena Anda pelit maka uang jadi hilang.” Tetapi katakan, “In syaa Allah, nanti uangmu yang hilang akan diganti lagi oleh Tuhan dengan yang lebih banyak.”

 Dengan perkataan yang empati dan simpati seperti ini, akan menjadikan suasana lebih menyenangkan, ini pula yang dicontohkan dalam dakwah Rasulullah

Baca juga : Istiqomah Dalam Berjilbab

Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Ada banyak sebab seseorang menolak jilbab. Sebab-sebab tersebut dapat dibagi dua yaitu kurangnya motivasi intrinsik (dari diri sendiri) dan motivasi ekstrinsik (dari luar diri sendiri). 

Sikap menolak jilbab dikarenakan kurangnya motivasi intrinsik, tiada lain karena lemah iman. Sesungguhnya, seseorang yang beriman akan selalu berusaha dan berjihad menjalankan segala yang diperintahkan. Turunan dari lemah iman adalah berkurangnya ruh jihad.

Ruh ibarat pohon, jika disiram terus dengan takaran yang tepat dia akan subur, tetapi bila disiram dengan takaran yang tidak tepat, ia akan merana, apalagi kekurangan air, ia akan layu. Ibarat air yang memenuhi sawah. Bila terlalu banyak air maka sawah itu akan rusak. Sebaliknya, jika tidak ada air, sawah akan kekeringan.

Dalam berdakwah Rasulullah berpesan,”Tingginya semangat sebagian dari iman.”Jadi, ruh yang tersirami ayat-ayat Allah,  adalah ruh yang memiliki semangat tinggi. Karena ayat Allah merupakan siraman dan takaran yang tepat untuk ruh.

 

Mutiara Makna