Nikmat Allah Yang Membuat Manusia Terlena

nikmat Allah

Mutiaramakna. Dua nikmat di antara nikmat-nikmat Allah yang kebanyakan manusia dapat tertipu yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang. 

 Jika seseorang sehat maka ia lupa sakit. Setelah sakit barulah merasakan bahwa sehat merupakan mahkota. Apalagi bagi para mujahid da’wah. Sebuah kata mutiara berbunyi,”Sehat itu mahkota bagi mujahid.” Sehat itu mahkota bagi para da’i. Dan “Kesehatan itu mahkota di atas kepala orang-orang yang sehat, tidak mengetahuinya kecuali orang-orang yang sakit”

Jika seseorang memiliki waktu luang, ia lupa dengan tugas-tugas di depannya. Santai dan hura-hura. Padahal ketika waktu sudah mendesak, barulah ia merasa kekurangan waktu. 

Nikmat-Nikmat Allah SWT

              Nabi menyampaikan, “Jaga lima sebelum datang yang lima

              Masa muda sebelum tua

              Masa sehat sebelum sakit   

              Masa kaya sebelum miskin

              Masa hidup sebelum mati 

              Masa luang sebelum sempit.

             (Nabi Muhammad)

            ”Dan jika engkau telah memiliki waktu luang, mulailah dengan pekerjaan yang baru Qs 94:7.

  Hari ini tidak sama dengan hari kemarin, ia telah berlalu dan tak akan terulang lagi.

  Pada setiap fajar ada dua malaikat yang berseru,”Hai anak Adam aku adalah hari yang baru, aku datang untuk menyaksikan amalanmu. Oleh karena itu, manfaatkanlah aku sebaik-baiknya. Karena aku tidak akan kembali lagi sampai hari pengadilan.” HR Tirmizi. 

  Hari ini harus lebih baik dari kemarin. 

“Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, dia termasuk orang-orang yang merugi.” HR Dailami. 

 Hasan al Bashri berkata,”Wahai anak Adam, sesungguhnya kalian hanya kesimpulan dari hari-hari. Setiap kali berlalu satu hari akan berlalu pula sebagian dari dirimu.” 

  Apabila seseorang berulang tahun, sesungguhnya ia bukan bertambah umur, tetapi justru berkurang umur. Karena umur seseorang sudah ditentukan waktunya sejak masa azali.

            “Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya, niscaya kami kembalikan dia pada awal kejadiannya.Apakah kamu tidak berakal?”Qs 36:68. 

  Pada hari yang mana aku melarikan diri dari maut

  Pada hari yang tidak ditakdirkan atau pada hari ditakdirkan.

  Pada hari yang tidak ditakdirkan aku tidak takut padanya. 

  pada hari ditakdirkan, rasa takut takkan bisa menyelamatkan

  (Sayyidina Ali b Abi Tholib Ra).

Jika waktu berlalu, penyelesaiannya pun tak berlaku. 

“Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian) ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.”Qs 63:10 Sinonim dengan kalimat “Dan aku termasuk orang-orang yang shalih,”ialah,”Dan aku termasuk orang-orang yang menutup aurat.”

  Tetapi bukan berarti kita tidak boleh istirahat. 

  “Istirahatkanlah hatimu! karena ia tidak terbuat dari batu atau besi.”Sabda Rasul.

Hiburlah hatimu itu sesaat demi sesaat, karena hati itu bila telah letih akan buta.” HR.Abu Daud.

Acara diisi dengan tasliyah atau hiburan. Hidup diisi dengan berolahraga dan bernasyid ria. 

  Selain itu, nikmat Allah yang teramat penting ada empat hal yaitu umur, ilmu, harta dan tubuh.

Tidak akan bergeser kedua tumit manusia di hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat hal yaitu tentang umurnya, Di dalam hal apa umur itu ia habiskan? Tentang ilmunya, apa yang dia perbuat dengan ilmu itu? Tentang hartanya, darimana ia memperoleh dan dalam hal apa saja ia membelanjakannya? Dan akan ditanya pula tentang tubuhnya, untuk apa saja ia merusakannya/menggunakannya?” HR Tirmizi.

“Bukankah Allah telah melapangkan dadamu!”  Qs Al Insyiroh:1. 

Ini juga nikmat. Jika sudah lapang dan luang jangan terlena dan  jangan hura-hura maka  kerja lagi,.

  Tidak terlena dengan keberhasilan merupakan nikmat yang harus disukuri. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabiyullah Sulaiman As.

Nabi Sulaiman berdoa“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensukuri nikmat-Mu yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku. Dan untuk mengerjakan amal saleh yang engkau ridloi.” Qs 27:19.

  Jika kita tidak mensukuri nikmat Allah yang diberikan pada kita maka pakaian kelaparan dan ketakutan yang akan diperoleh.

Baca juga : Rasa Malu Akan Dicabut Pada Akhir Zaman

 Al Quran banyak menyebutkan permisalan tentang pakaian.

Satu diantaranya, kelaparan dan ketakutan adalah pakaian.  

“Allah membuat perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya  aman lagi tenteram (stabilitas  keamanan negeri ini terjamin), rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari berbagai tempat (negeri ini cukup pangan, makmur dan sejahtera atau stabilitas perekonomiannya lancar). Tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah merasakan kepada mereka  pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” Qs 16:112

Kelaparan dan ketakutan meliputi mereka, bagaikan pakaian menutupi tubuh mereka. 

  Ayat ini menyatakan bahwa stabilitas ekonomi (tidak kelaparan) dan keamanan (tidak ketakutan), dua hal yang harusnya menjadi pakaian negara. Ibarat kata, pakaian negara harusnya bersih, indah, rapi, dan  tampak bekas  gosok seterikaannya. Diusahakan agar pakaian tersebut tidak compang-camping sehingga aurat negara tidak terbuka. Jika compang-camping nampak terlihat, alangkah malunya negara. Ia akan dinilai  sebagai  negara yang salah urus. 

“Sungguh kami telah memberikan kepada mereka akhlak dengan akhlak yang tinggi yaitu selalau mengingat negara.” Qs 38:46