Mutiaramakna. ”Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid.” Qs 7:31.
Pakailah Pakaian Yang Indah
Pakailah pakaian yang indah, serasi warnanya dan bersih! Karena Allah itu indah, suka akan keindahan.
“Seseorang bertanya:”Bagaimana kalau seseorang senang dengan pakaian yang indah dan sandal (sepatu) yang bagus (apakah ia sombong?). Nabi bersabda,:” Sesungguhnya Allah Maha Indah, cinta pada keindahan.” (HR Muslim).
Manusia makhluk mulia jangan menganggapnya hina, jangan melihat manusia melalui penampilan luarnya sahaja. Tidak selamanya orang yang kumal itu, hina.
“Boleh jadi seseorang yang rambutnya kusut, tubuhnya kotor berdebu, papa dan selalu diusir, tetapi seandainya dia berdoa kepada Allah, niscaya dikabulkan.” (HR Ahmad dan Muslim)
Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang melintas di depan majlis Rasul. Ia bertanya kepada para sahabat,”Bagaimana pendapat kalian tentang orang itu? Mereka jawab, “Ia bangsawan, jika meminang wanita, tentu diterima. Dan jika menolong orang akan berhasil.” Rasulullah diam mendengar jawaban tersebut.
Beberapa saat kemudian, ada seseorang yang lewat dihadapannya. Rasul bertanya,”Bagaimana pendapat kalian mengenai orang itu? Mereka menjawab,”Ia orang fakir. Jika meminang perempuan mungkin akan ditolak. Jika membela orang tidak dianggap perkataannya.”
Rasulullah Saw bersabda,”Sesungguhnya orang itu lebih mahal dari isi bumi daripada yang lainnya.”HR Bukhori. Rasul mengetahui bahwa orang tersebut merupakan salah satu orang terbaik di muka bumi.
Memakai pakaian yang indah bukan merupakan kesombongan. Sebab kesombongan adalah menolak kebenaran dan menganggap rendah manusia lainnya.
“Tidak akan masuk surga siapa yang hatinya sombong walau seberat biji sawi. Seseorang bertanya:”Bagaimana kalau seseorang senang dengan pakaian yang indah dan sandal (sepatu) yang bagus (apakah ia sombong?). Nabi bersabda,:” Sesungguhnya Allah Maha Indah, cinta pada keindahan. Kesombongan itu menolak kebenaran, dan menghina manusia.” (HR Muslim).
Diriwayatkan dari ibnu Umar ra. Ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda: Allah Swt tidak sudi kepada orang yang menyeret pakaiannya karena sombong.” HR Bukhori
Allah membenci orang yang menyeret pakaian karena sombong atau orang yang berbuat dengan cara lain yang menunjukan kesombongannya itu.
Rasul bersabda“Makhluk Allah yang paling dibenci Allah adalah para pendusta, orang-orang sombong, orang-orang yang memperbanyak kebencian terhadap teman-temannya dalam dada mereka.
Tetapi apabila mereka bertemu dengan teman-temannya itu mereka lemah lembut dengannya. Dan orang-orang yang apabila diseru kepada jalan Allah dan rasul-Nya mereka itu lambat, sedang apabila diseru pada jalan setan dan urusannya, mereka bersegera.”
Baca juga : PAKAIAN TAQWA DAN KEMURAHAN TUHAN
Dengan kata lain, Islam melarang kita berpakaian berlebih-lebihan, bersolek dan berhias yang melampaui batas (maksimalis). Berjalan dan bertingkah laku dengan gaya yang dibuat-buat. Semuanya itu megisyaratkan sifat angkuh. Sifat ini tidak pantas dikerjakan oleh umat Islam.
Islam menginginkan untuk berpakaian sederhana, bersolek dan berhias dengan gaya minimalis. Berjalan dan bertingkah laku dengan rendah hati (haunan).
Sifat rendah hati dicintai seluruh manusia. Sebaliknya jika kita angkuh orang lainpun akan menjauhi kita. Mereka yang diberi nikmat bukanlah mereka yang hidupnya saling menyombongkan dan membanggakan harta benda.
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.” Qs Al takatsur:1
Bermegah-megahan, berbangga-banggaan dan berlebih-lebihan akan menimbulkan kesombongan, akibatnya melalaikan dan melengahkan umat dari ketaatan kepada Allah.
“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak-anak.”Qs 57:20.
Padahal saling berlomba dan membanggakan harta benda ini adalah kesenangan yang menipu.
”Dan kehidupan dunia ini tiada lain kesenangan yang menipu.” Qs 57:20.
“Janganlah kamu terlalu bangga (dengan perlombaan harta). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.” Qs 28:76
Padahal kebanggaan adalah kebanggaan ber-Quran.
“Andaikata kebenaran itu mengikuti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.”Qs.23: 71. Membaca al Quran dan mengamalkannya itulah kebanggaan
Selain kebanggaan, Al quran juga merupakan kurnia dan rahmat bagi kaum mukminin. Dengannya kita harus bergembira dan berbangga, karena ia merupakan satu-satunya kitab suci yang terjaga keasliannya.
“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya (Al quran), hendaklah dengan itu mereka berbangga. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”Qs 10:57-58
Manusia yang membanggakan dan menyombongkn harta benda maka harta benda menjadi standar mulia dan hina kehidupannya. Jika diberi kekayaan merasa dimuliakan, jika dicabut kekayaan merasa dihinakan.
“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya dengan kemuliaan dan kesenangan, maka dia berkata:”Tuhanku telah memuliakanku.” Adapun bila Tuhan mengujinya dan membatasi rezekinya maka dia berkata:”Tuhanku menghinakanku.”Qs.89:15,16
Padahal kekayaan dan kemiskinan itu hanya ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya. Berhubung kait dengan jilbab, apakah dalam kondisi kaya atau miskin, seseorang itu tetap mau berjilbab? Jika tetap mau, ia telah lulus ujian. Ia mendapat nilai di sisi Allah.
Karena semua yang bernuansa jasmani atau kebendaan tidak mendapatkan penilaian dari Allah. Penilaian-Nya hanya terhadap hati dan amal seseorang. In syaa Allah dengan hati yang lurus maka amal dan jasmani seseorang pun akan lurus.
”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk tubuhmu dan kepada harta bendamu akan tetapi Allah memandang kepada hatimu dan amalmu.”HR Muslim.
mutiaramakna, pakaian yang indah
1 Comment
View Comments