Mutiaramakna. Islam tidak memberlakukan pakaian khusus untuk laki-laki. Laki-laki boleh memakai pakaian yang biasa digunakan oleh berbagai masyarakat. Pakaian Oman, Romawi, Ethiopia pernah dikenakan oleh Nabi.
Prinsip Berpakaian Menurut Alquran
Yang penting menutupi aurat, tidak ketat dan memperlihatkan bentuk tubuh. Berpakaian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam Islam, baik untuk laki-laki wabilkhusus wanita.
Ajaran Islam yang memulai peradaban berpakaian.. Ini dapat dilihat dan ditinjau dari ajaran salat. Salat sebuah kewajiban yang memerlukan syarat-syarat.
Satu diantara syarat sahnya menutup aurat. Aurat wanita dihadapan laki-laki adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan, aurat lelaki dari pusar sampai dengan lutut.
Ternyata, dari ajaran salatlah cara-cara berpakaian dikembangkan. Di samping itu, sebuah persyaratan ketat diberlakukan kepada kaum muslimin, apabila mereka akan ke masjid.
”Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid.” Qs 7:31
Seorang penduduk pedalaman yang baru masuk Islam maka ia akan merubah cara berpakaiannya dari model primitif, kepada model yang islami. Karena tidak akan mungkin salat hanya menggunakan cawat.
Tahapan Berjilbab
1.Berkerudung.
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya ke dadanya (walyadhribna bikhumurihinna ala juyubihinna). Qs 24:31
2.Tetap di rumah.
“Tetap di rumahmu dan janganlah berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah dahulu.”Qs 33:33
Tetap di Rumahmu?
Ayat ini masih koma bukan titik. Jika titik maka wanita tidak boleh keluar rumah, tidak boleh jadi pilot, guru, perawat, dokter, insinyur, pegawai bank dan tentara.
Ayat tersebut masih koma, masih ada kelanjutannya, boleh keluar rumah dengan syarat menutup aurat atau tidak menampakan keindahannya (tabarrojul jahiliyah).
3. Berjilbab “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.(yudniina alayhinna min jalaabiibihinna). Qs 33:59
Jauh di sudut bumi yang lain, yaitu Eropa. Ketika pria dan wanitanya masih berpakaian sederhana dan menampakan aurat, Islam sudah mempertunjukan pakaian yang modern.
Selain itu, ada pada suatu masa lalu, ketika dimana ajaran Islam belum menjamah tempat itu, aurat wanita hanya sebatas pusar ke bawah. Ini dapat dilihat pada patung Pradna Paramita atau Ken Dedes
Ketika kita klik youtube dengan tulisan “Bali 1931” muncul tayangan video gadis-gadis dan wanita Bali yang bertelanjang dari pusar ke atas.
Kemudian, Islam datang untuk menyempurnakan Akhlak mereka. Sebelumnya, manusia sudah berpakaian, Islam datang menyempurnakan pakaiannya. Sebelumnya, manusia juga sudah makan, Islam datang menyempurnakan makanannya. Islamlah yang memulai peradaban.
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”(Al Hadits)
Ada tiga prinsip diantara beberapa prinsip penggunaan pakaian. Pakaian merupakan satu diantara beberapa harta yang urgent dalam Islam. Tiga prinsip tersebut yaitu:
- Harta itu semuanya harta Allah (al malu malullah), termasuk pakaian. Pada hakikatnya, kita hanya menerima titipan atau amanah. Pakaian tersebut, bukan milik kita, tetapi harta Allah.
“Dan berikanlah kepada mereka harta Allah yang telah diberikan kepadamu.”Qs 24:33.
Harta benda itu harta benda milik Allah, Allah pemilik sebenarnya. Namun Allah juga mengakui bahwa harta yang dititipkan kepada kita oleh Allah dapat menjadi harta kita, menjadi kepemilikan pribadi sebagai simbolis. Karena dalam Al Quran surat 8 ayat 28 Allah menyebut harta dengan kata ”hartamu.”
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” Qs 8:28
Baca juga : Perempuan Menanggalkan Jilbab, Ketahui 2 Alasan Utamanya
Bagaimana caranya harta Allah menjadi harta kita? Harta Allah dapat menjadi harta kita, bila kita keluarkan infaqnya.
“Dan dari sebagian rizki yang Allah berikan kepada manusia, mereka berinfaq.” Qs 2:3
“Anak-anak tergadai oleh aqiqah (algulamu murtahanun bil aqiqah),” sabda Rasul.
Anak kita belum menjadi milik kita, masih tergadai, bila belum aqiqah. Kapan anak tersebut menjadi anak kita? Anak akan menjadi anak kita setelah kita tunaikan aqiqahnya.
Jadi, semua yang ada di bumi untuk manusia.
”Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untukmu.” Qs 2:24.
Dialah pemilik segala yang ada di bumi, yang telah menitipkan amanah itu kepada manusia. Tapi ingat, manusia bebas berbuat apa saja di bumi, asalkan tidak melanggar frame/hukum.
Frame yang berisi larangan dan perintah ini dimaksudkan oleh Allah untuk memelihara manusia agar kelemahan manusia tidak makin bertambah lemah, sebaliknya, agar kekuatannya akan semakin kuat.
Larangan berjudi, minum-minuman keras, berzina, membunuh, merampok, memperkosa, ghibah (membicarakan keburukan orang lain), namimah (adu domba), ujub (bangga diri), kibir (sombong), ria (ingin dilihat), durhaka kepada pemimpin dan orangtua, harus ditinggalkan. Agar kelemahannya tidak akan bertambah lemah.
Mutiaramkna, berpakaian
1 Comment
View Comments