RAHMAT ALLAH BAGI HAMBA YANG MENDIRIKAN SHALAT

Allah merahmati hamba yang mendirikan shalat. Apabila membenci orang yang shalat, maka ia terputus dari rahmat Allah.
Allah merahmati hamba yang mendirikan shalat. Apabila membenci orang yang shalat, maka ia terputus dari rahmat Allah.

Allah merahmati hamba yang mendirikan shalat. Apabila membenci orang yang shalat, maka ia terputus dari rahmat Allah.

Dengan segala rahmat-Nya, Allah mengambil janji dari bani Israil “Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil,”Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” Qs 2:83.

“Dan sungguh Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh jika kamu melaksanakan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul-Rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesugguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.” Qs 5:12.

Nabi Musa dan Harun As Melaksanakan Shalat

“Sungguh Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskanlah kedua terompahmu, karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Tuwa. Dan Aku telah memilih engkau maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan kepadamu. Sungguh, Aku ini Allah, Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku. “Qs 20:12-14.

“Dan kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya,”Ambillah beberapa rumah di Mesir untuk (tempat tinggal) kaummu dan jadikanlah rumah-rumah itu tempat ibadah dan laksanakanlah shalat serta gembirakanlah orang-orang mukmin.” Qs 10:87

Nabi Isa As Melaksanakan Shalat

Dia (Isa As) berkata,”Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” Qs 19:30,31.

Namun sayang” Bibel yang terdiri dari Perjanjian Lama (Taurot) dan Perjanjian Baru (Injil), dalam sejarahnya diselimuti banyak permasalahan, karena berbagai perubahan dan penyelewengan yang terjadi. Meski demikian, tetap ada ayat-ayat Bibel yang masih orisinil sesuai ajaran yang disampaikan Nabi Musa As dan Isa As.” Ahmad Deedat, Ternyata Injil Mengakui Kenabian Muhammad Saw, WIP Bacaan Ilmiah Press, Jl Pakis No 38, Cemani Baru.

A. Shalat dan Neraka

Meninggalkan Shalat akan Masuk Neraka Saqor

“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka saqor?” Mereka menjawab,”Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat.” Qs 74:42,43

Selain itu, jika lalai shalat (aktual dan ritual), mendapatkan predikat wail (celaka), masuk neraka wail.

Maka celakalah orang yang shalat, jika shalatnya lalai, riya dan enggan memberikan pertolongan.” Qs 107:4-7 “Karena dia dahulu tidak mau membenarkan dan melaksanakan

shalat, tetapi justeru ia mendustakan dan berpaling, kemudian ia pergi kepada keluarganya dengan sombong, celakalah kamu maka celakalah! Sekali lagi, celakalah kamu maka celakalah!” Qs 75:31-35

Orang yang melarang shalat berada dalam kebathilan, wa al hasil akan masuk neraka. Allah meminta pendapat manusia tentang orang yang melarang shalat

“Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika ia melaksanakan shalat? Bagaimana pendapatmu jika ia (yang dilarang shalat itu) berada di atas kebenaran?” Qs 96:9,10,11.

Orang yang melarang shalat akan mendapatkan kegagalan di dunia, dan neraka di akhirat.

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya dan merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan akhirat mendapat azab yang berat,”Qs 2;114

Membenci orang yang shalat, terputus dari rahmat Allah.

“Sungguh Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak, maka berdoalah kepada Tuhanmu dan berkurbanlah. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” QS 106:1-3

Sabda Rasulullah Saw,” Barangsiapa berwudlu dan menyempurnakan wudlunya, kemudian shalat dengan menyempurnakan ruku, sujud dan bacaannya, berkatalah shalat itu, Mudah-mudahan Allah memeliharamu sebagaimana engkau memeliharaku.

Kemudian shalat itu dinaikan ke langit dengan cahaya yang terang benderang, sehingga sampai kepada Allah Swt, dan ia memberi syafaat kepada orang yang melaksanakannya. Apabila ia tidak menyempurnakan ruku, sujud dan bacaannya, berkatalah shalat itu, mudah-mudahan Allah menyia-nyiakanmu, sebagaimana engkau menyia-nyiakanku.”

Kemudian shalat itu dinaikan ke langit dalam keadaan gelap dan pintu langitpun ditutup, kemudian ia rusak sebagaimana rusaknya kain yang sudah tua dan shalat itu dikembalikan ke muka orang yang melaksanaknya dengan tidak sempurna tadi.” HR Baihaqi.

Menurut saya hadits ini dikeluarkan dengan maksud agar kita selalu terus menyempurnakan kualitas shalat kita, jika belum berkualitas tetap Allah berikan pahalanya, namun tetap kita dengan niat selalu menyempurnakan dan menyempurnakan lagi.

Selain itu, ketika Isra Mi’raj Nabi menjumpai suatu kaum yang kepala mereka dipecahkan dengan batu-batu besar, setelah dipecahkan kembali seperti semula, tidak putus- putusnya demikian itu berlaku atas mereka. Nabi bertanya,”Siapakah mereka itu Jibril?” Jibril menjawab,” Itulah orang-orang berat kepalanya melaksanakan shalat.” HR AL Bazzar.

Banyak hadits Nabi yang menyatakan bahwa bila kita melaksanakan shalat nafilah (baik qabliyah mahupun ba’diyah) disamping shalat wajib,  kita akan dijauhkan dari api neraka.

B. Shalat dan Kepemimpinan

Apakah ritual shalat hanya diwajibkan untuk kalangan awam sementara pemimpin tidak diwajibkan? Jelas, semuanya diwajibkan. Rasul saja sebagai seorang pemimpin yang sudah dijamin masuk surga, tetap melaksanakan shalat

Hendaklah umat Islam jadi pemimpin dunia. Ini telah diisyaratkan oleh Rasul Muhammad SAW, ketika beliau diangkat sebagai imam shalat para Nabi di Masjid al Aqsha, pada saat isra mi’raj.

Sayangnya ada saja pemimpin yang melalaikan shalat, padahal syarat pemimpin adalah memberi petunjuk, berbuat baik, shalat, zakat,dan ikhlas dalam ibadah. “Dan kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami.” Pemimpin seperti inilah yang jauh dari rahmat Allah.

Dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada kami mereka menyembah.”Lihat Qs 21:71-73 “Yaitu orang-orang yang jika kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” Qs 22:41.

Melaksanakan shalat yang dimaksud ayat dia atas adalah shalat ritual sedangkan menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar adalah shalat aktual.

Setiap kamu adalah pemimpin dan akan ditanyai tentang kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggugjawaban tentang keimamannya, seorang suami adalah kepala di dalam keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.

Seorang isteri adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan akan ditanyai tentang kepemimpinannya, dan seorang pembantu adalah pemimpin pada harta tuannya dan akan ditanyai tentang kepemimpinannya, HR Muttafaqun ‘alaih.

Baca juga : KAUM WANITA DALAM PRINSIP KEMERDEKAAN ISLAM

Seorang anak laki adalah pemimpin bagi keluarganya yang wanita, ia akan ditanya tentang ibu dan adik atau kakak wanitanya tersebut. Sudahkah seorang imam memerintahkan rakyatnya shalat? Sudahkah

seorang suami memerintahkan istri nya shalat? Sudahkah seorang istri mengajak suami dan anaknya shalat? Sudahkah seorang anak laki-laki mengajak ibu dan saudara perempuannya shalat?

 

Mutiara Makna