Mutiaramakna. Memang urusan wanita dan pria sesuatu hal yang sangat sensitif. Kita harus memperhatikan hal ini dengan sebenar-benarnya. Jangankan mendekati aurat, menyentuh pakaian wanita saja bagi pria agar dihindari, tidak di dekati. Itulah perlindungan Islam kepada wanita.
Urusan Wanita dan Pria
Suami dan isteri saling melindungi dari intervensi pihak ketiga. Kisah Adam As dan siti Hawa Ra memberikan pelajaran kepada kita. Bagaimana intervensi pihak ketiga dapat mengeluarkan mereka dari surga yang penuh ketenteraman dan kebahagiaan.
Suatu ketika utusan-utusan dari salah satu kabilah mendatangi Rasul untuk berbaiat (sumpah setia). Semua utusan itu beriman dan jujur. Ketika mereka memasuki kota Nabi, seorang pemuda melihat dengan penuh nafsu kepada seorang perempuan yang sedang berjalan. Pemuda itu memberanikan diri menyentuh pakaiannya. Hari berikutnya, barulah mereka berbaiat kepada Rasulullah. Mereka berbaiat kepada Allah dihadapan Rasul satu persatu. Tiba giliran anak muda itu. Ia pun mengulurkan tangannya.
Namun Rasulullah menarik tangannya seraya berkata,”Bukankah kamu orang yang menyentuh pakaian wanita kemarin?”
Pemuda itu menjawab, “Ya!”
Rasulullah pun bersabda,”Demi Allah aku tidak akan membaiatmu selamanya.”
Anak muda itu berlari mengikuti Rasulullah. Ia terus membujuk Rasulullah,”Wahai Rasulullah baiatlah aku. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi.” Rasulullahpun menoleh kepadanya seraya berkata,”Engkau tidak akan mengulanginya lagi? “Ya” Rasulullah menyuruhnya,”Ulurkanlah tanganmu, aku akan membaiatmu.” HR Hasyim.
Disebabkan pria itu menyentuh pakaian wanita dengan penuh nafsu, Rasulullah tidak mau menerima uluran tangan seseorang. Apalagi bila lebih dari itu.
Seorang gadis yang bersedia disentuh pakaiannya dengan penuh nafsu, tangannya diremas atau dicium, tidakkah ia takut ditinggalkan oleh Rasulullah di akhirat nanti?
Ibnu Mas’ud Ra berkata,”Seorang lelaki mencium perempuan lalu ia mendatangi Rasulullah Saw.” Lelaki ini menuturkan peristiwa tersebut kepada Ibnu Mas’ud. Peristiwanya sebagai berikut:
“Wahai Rasulullah aku telah mencium seorang wanita. Apa yang harus aku lakukan? Hanya satu ciuman ya Rasulullah! Rasulullah memalingkan wajahnya dari lelaki itu. Dia tak sudi melihatnya. Lelaki itu lalu mendatanginya dari arah kanan. Tetapi Rasulullah masih memalingkan wajahnya. Ia kemudian mendatanginya dari arah depan.” HR Muslim.
Disebabkan mencium wanita, Rasulullah memalingkan muka dari sang pria, apalagi lebih dari itu.
Rasulullah Saw bersabda, “Sekiranya kepala seseorang itu ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan muhrimnya.” Dari Ma’qal b Yasir, Shahih al Jami’ no 5045.
Baca juga : Tutuplah Aurat! Perintah Menutup Aurat
Alangkah mengerikan bila jarum besi menusuk kepala lalu dikeluarkankan lagi. Otak dan sumsumnya akan berceceran dimana-mana.
Tapi jika ada wanita yang memakai jilbab berpacaran, bukan jilbabnya yang salah, oknumnya yang rusak. Atau boleh jadi sebenarnya kita tidak tahu bahwa mereka adalah pasangan suami isteri.
Wanita yang berjilbab hendaklah selalu menjaga air wudlunya. Dengan air wudlu akan mencegahnya menyentuh dan disentuh lawan jenis, karena khawatir akan membatalkan wudlunya.
Demi mencegah pergaulan bebas, Rasul melarang seorang laki-laki bersentuhan kulit laki- laki lain dalam satu baju dan seorang wanita bersentuhan kulit dengan wanita lain dalam satu baju.
Alangkah halusnya bahasa Nabi dalam melarang, melindungi dan mencegah penyimpangan seksual dengan haditsnya yang tertera sebagai berikut:
“Hendaklah seorang laki-laki tidak memandang aurat laki-laki lain dan seorang wanita tidak memandang aurat wanita lain. Dan hendaknya tidak bersentuhan kulit dengan laki-laki lain dalam satu baju, dan sorang wanita tidak bersentuhan kulit dengan wanita dalam satu baju.” (HR Muslim)
Hadits ini melarang kita dalam dua hal yaitu: pandangan yang terjaga dan persentuhan kulit dalam satu baju.
Seorang pria harus memelihara matanya dan tidak memandang sesuatu yang akan merusak dirinya.
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya.” Qs 24:30
Tidak hanya kepada pria, tetapi perintah ini juga berlaku kepada wanita. Agar para wanita menjaga mata dan hatinya
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman agar mereka menjaga pandangannya.” Qs 24:31
Rasul bersabda, “Memandang itu adalah satu panah beracun dari panah-panah iblis. Sesiapa yang meninggalkan memandang tersebut, karena takut kepada-Ku. Aku akan menggantikannya dengan keimanan yang ia peroleh manisnya iman itu dalam hatinya.” HR Thabrani dan Hakim.
Tentang hal ini, Nabi bersabda kepada Ali Ra,”Hai Ali janganlah kau ikuti pandangan yang pertama dengan pandangan yang kedua, sesungguhnya pandangan yang pertama adalah keuntunganmu sedangkan yang kedua adalah kerugianmu.”
Mutiaramakna, wanita dan pria
1 Comment
View Comments