Mutiaramakna. Ketika Abu Zar al Ghifari menyatakan Bilal sebagai putra dari wanita hitam, Rasul menegurnya sebagai orang yang masih menyimpan benih jahiliyah dalam dirinya. Benih jahiliyah jenis lain, bila sekelompok umat mengambil lambang-lambang jahiliyah seperti lambang pepohonan, binatang dan ciptaan Allah yang lain sebagai syiar dan lambang kesetiaannya.
Termasuk benih jahiliyah bila berjuang bukan karena Allah.
“Siapa yang berjuang karena kebangsaan bukanlah dari golongan kami.” HR Bukhori. Oleh karena itu, kita harus mengenali jahiliyah.
“Akan terurai ikatan Islam satu persatu jika hidup di dalamnya orang-orang yang tak kenal jahiliyah.” Kata Umar b Khoththob Ra
“Allah yang Maha Tinggi telah menghilangkan adat istiadat jahiliyah dan kebanggaan jahiliyah pada nenek moyang.” HR Tirmizi.
“Manusia yang paling dibenci Allah ada tiga yaitu:
- Orang yang menyeleweng (ilkhaad) sewaktu ihram. Menyeleweng di luar ihram saja berdosa apalagi sewaktu ihram.
- Orang yang menghendaki tuntunan hidup jahiliyah dalam Islam
- Orang yang menuntut darah seseorang tanpa alasan yang benar, hanya semata-semata ingin menumpahkan darah saja.” (HR Muslim).
Membuka aurat merupakan satu bentuk penyelewengan dan melestarikan tuntunan hidup kebodohan termasuk benih jahiliyah.
“Tuntunan hidup jahiliyah yang dimaksudkan adalah seseorang yang memperkuat adat dan tata cara hidup jahiliyah, menganggap baik dan menghidupkan tata cara hidup jahiliyah itu dengan segala bentuknya, maka dia termasuk orang yang dibenci Allah.” (Syaikh Sa’id Hawwa, Orang-Orang yang Dibenci Allah, h 10, Ramadhani, Solo, Cet III, 1990 ).
Tidak menutup aurat sama dengan membawa kebanggaan hidup dan cara hidup benih jahiliyah (tabarruj) ke dalam Islam. Dan ini sangat dibenci Allah Swt.
Al Bukhori mengatakan, tabarruj adalah orang yang menampakan keindahannya kepada orang lain. Tabarruj berarti menampakan keindahan tubuh dan kecantikan wajah.
Tabarruj merupakan ciri kebodohan. Sebuah kebodohan, bila wanita ke night club dan tempat-tempat maksiat yang lain. Bahkan kebodohannya nampak jelas ketika mereka dengan bangga streptease di hadapan para tamu.
Mereka tidak menyadari bahwa tubuhnya dieksploitasi sebagai alat bisnis seks. Mereka juga geram kepada orang yang berkata, “Pola berpakaian mereka menjadi penyebab pemerkosaan.” Mereka berkata,”Seseorang sudah diperkosa tetapi masih dipersalahkan.” Dus, mereka membantah dan berargumentasi dengan suatu kebatilan.
“Orang-orang kafir membantah dengan kebatilan.” Qs 18:56.
Selain itu mereka juga enggan mendengarkan ayat-ayat Allah.
“Dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.” Qs Al Jatsiyah:7,8
Saat ini, sedang berlangsung peniruan oleh kaum muslimin terhadap cara berbusana jahiliyah. Ironisnya, peniruan tersebut merupakan ukuran “kemajuan.”
Semua hal di atas, menandakan masuknya tuntunan hidup unsur non Islam ke dalam Islam.
Inilah generasi muslimah masa kini yang melalaikan shalat dan mengikuti hawa nafsu.
“Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat.” Qs 19:59.
Mereka memakai pakaian yang beraneka bentuk dengan seni yang indah namun tetap terbuka aurat. Padahal ini sebuah kejahatan yang dipandang sebagai apresiasi seni dan termasuk benih jahiliyah.
“Ia (iblis) berkata, Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya.”Qs 15:39
“Sesungguhnya kehidupan dunia itu adalah kesenangan yang palsu.” Al Hadid:20
Benih jahiliyah lainnya ialah wanita ingin menjadi pusat perhatian. Tata rias, mode, busana dan aroma merangsang nafsu serta memperlihatkan tubuh yang paling menarik, sebagai ekspresi aurat.
“Sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong pada kejahatan.” Qs 12:53.
“Surga itu dikelilingi duka derita, dan neraka itu dikelilingi dengan hawa nafsu (syahwat).” HR Muslim
Baca juga : Kesombongan dan kebanggaan masyarakat jahiliyah Arab
Media massa, film, poster, iklan, pola pergaulan bebas, foya-foya dan hiburan, semuanya menampilkan aurat dan memberi peluang dalam membunuh moral bangsa secara kaffah (keseluruhan).
“Sekarang wanita telah menjadi unsur yang hina. Kehormatannya runtuh oleh dunia media dan periklanan, dengan cara yang memalukan. Hal ini tentu saja tidak bisa diterima oleh manusia terhormat. Namun wanita yang berpikiran bebas menerima semua ini dengan sukacita, dengan penuh kebodohan dan kealpaan. Hampir semua iklan yang dilihat, didengar dan dibaca masyarakat ditawarkan melalui wanita telanjang dan setengah telanjang. Ini dilakukan dalam rangka melariskan dagangannya.”(Muna Haddad Yakan, Hati-hati terhadap Media yang Merusak Anak, Gema Insani Press, Jakarta, 1993 h.23).
Dan perzinaan pun merebak dimana-mana, dengan berbagai latar belakang dan sebab, seperti kurangnya ekonomi keluarga, pendidikan agama, perhatian orangtua dan guru serta banyaknya stimulus (rangsangan) seksual di lingkungan. Padahal perzinaan memiliki bahaya-bahaya yang banyak, antara lain:
- Sumber penularan berbagai penyakit seperti AIDS dan raja singa. Penyakit ini akan menimpa kepada siapa saja. Baik kepada orang yang berdosa atau tidak. Penyakit ini pula banyak menyebabkan kematian.
- Terjadinya gangguan jiwa (neurosis). Gangguan jiwa ini disebabkan oleh karena para pelaku zina takut ketahuan orang lain, ketularan penyakit, celaan tetangga, hamil dan dosa. Buah dari gangguan jiwa ini adalah perangai yang buruk, mudah kesal, tersinggung, angan-angan yang berlebihan dan pembunuhan. Seseorang membunuh pasangannya yang berselingkuh, sudah sering terjadi. Juga aborsi, mereka menjadi pembunuh bayi-bayi yang suci karena tidak mau bertanggung jawab hasil perzinahannya. Jika demikian, benarlah sabda rasul bahwa perzinaan sebuah kematian.
- Anak-anak hasil perzinaan banyak yang tidak mendapat hak waris karena tidak mengetahui siapa orang tuanya. Hak warisnya, kini terampas darinya. Karena anak-anak hasil perzinaan posisi nasabnya menjadi gelap. Selain itu, tidak sedikit bayi-bayi tak berdosa yang ditelantarkan, ditinggal di jalan, tempat sampah dan di rumah sakit.
- Martabat manusia banyak yang jatuh, karena perzinaan.
“Apabila perzinaan dan perbuatan riba telah muncul pada sebuah negeri, berarti mereka telah menimpakan pada diri mereka azab Allah.” (HR Al Hakim).
“Hendaklah orang-orang yang melanggar perintah-Nya takut akan ditimpa malapetaka atau ditimpa azab yang pedih.” Qs 24:63.
Benarkah AIDS itu bukan azab Allah?
Ada sementara opini yang menyatakan AIDS bukan azab Allah, alasannya karena bayi yang tidak berdosa juga tertular virus AIDS, bukankah azab Allah ditimpakan hanya bagi orang yang berdosa, sedangkan bayi merupakan makhluk suci? Memang, bayi itu makhluk suci dan tidak berdosa tetapi azab Allah tidak pandang bulu. Lihat Al quran Surat 8:25.
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.” Qs 8:25.
Rasul bersabda,”Apabila membiarkan terjadi perzinahan maka empat puluh rumah di dekatnya terkena dosa.”
Agar kita terlepas dari azab, jadikanlah lingkungan kita sebagai lingkungan dengan atmosfir yang sehat.
Mutiara Makna
1 Comment
View Comments