Memberi Makan dan Pakaian Para Budak

makan dan pakaian

Mutiaramakna. “Hai manusia bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan budak. Berilah makan sebagaimana yang kamu makan dan pakaian sebagaimana yang kamu kenakan dan jangan dipaksakan suatu pekerjaan yang mereka tidak sanggup sebab mereka juga terdiri dari daging dan darah dan makhluk seperti kamu. Ingatlah siapa yang menganiaya mereka akulah lawannya di hari akhir dan Allah Swt hakimnya.”HR Abu Khoir

Memberi Makan dan Pakaian Yang Sama

  Nabi sangat menghormati pembantu, sabdanya yang terkenal, ”Biarlah mereka mengenakan apa yang kamu kenakan, dan biarlah mereka makan apa yang kamu makan.”Menunjukan penghormatan itu.

“Mereka hamba sahayamu itu adalah saudaramu dan pembantumu, Allah menjadikan mereka di bawah kekuasaan mu. Siapa yang merasa saudaranya di bawah kekuasaan mu harus memberi makan apa yang kamu makan dan memberi pakaian dari apa yang kamu pakai dan jangan memaksa mereka apa-apa yang tidak dapat mereka kerjakan. Jika kamu menyuruh mereka mengerjakan pekerjaan yang berat, bantulah mereka.” HR Bukhori, Muslim

              Bahkan dalam soal makanan kita jangan berbuat aniaya kepada mereka. Misalnya, mereka telah menggoreng makanan tersebut untuk dijual. Berilah kepadanya walau sedikit untuk mencicipi.

              Pernyataan Rasul tentang memberi makan dan pakaian kepada budak, diulangnya seperti sabdanya yang diriwayatkan oleh Abu Khoir sebagai berikut:

 “Jika pelayanmu membawa makanan untukmu, jika tidak duduk makan bersama, hendaknya diberi makanan itu sesuap dua suap karena ia yang telah mengolahnya.” HR Bukhori.

               Satu diantara misi Islam adalah memerdekakan budak. Hendaklah manusia menempuh jalan mendaki yaitu Fakku roqobah “Membebaskan budak.” QS 90:13.

Lima belas abad yang lalu, Nabi besar Muhammad Saw mendidik manusia dengan haditsnya yaitu: saya (Abu Zar) bertanya kepada Nabi Saw.”Apakah amal yang paling utama?

Beliau menjawab,”Beriman kepada Allah dan jihad di jalan-Nya.” Selanjutnya, saya bertanya,”Budak yang manakah yang lebih utama untuk dimerdekakan?”

Jawab rasul,”Yang mahal harganya dan yang lebih disukai majikannya.” “Jika saya tidak dapat melakukan itu?” Nabi bersadaa,”Engkau tolong orang untuk bekerja atau engkau ajar orang yang tiada berketerampilan.”

“Jika saya tidak dapat melakukan itu pula?” Nabi menjawab,”Jangan berbuat jahat kepada manusia. Yang demikian itu adalah sedekah yang engkau sedekahkan untuk dirimu sendiri.” HR Bukhori

Baca juga : Kisah Pakaian Bersejarah Dalam Masa Dakwah

               Berdasarkan hadits di atas, beriman kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya tiada lain untuk memerdekakan manusia dari perbudakan. Cara membebaskan budak telah ditunjukan oleh Rasul yaitu mengadakan sumber-sumber keuangan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan mengajarkan keterampilan.

Ilmu pengetahuan yang mahal harus dibagi kepada manusia. Jika para budak menjadi pintar, ia tidak akan mau lagi menjadi budak. Sebab dengan pekerjaan dan keterampilan, seseorang bisa keluar dari kemiskinan dan kebodohan.

Dan seorang budak dapat memerdekakan dirinya sendiri. Dan tentunya, ia dapat menyediakan makanan, pakaian dan perumahan untuk dirinya sendiri, menurut selera dan keinginannya.

Oleh karena itu, “Mengajarkan ilmu kepada seseorang adalah amal yang tak terputus oleh kematian sang guru.” HR Muslim

              The man behind the gun. Manusia di belakang senjata. Senjata tidak akan bermanfaat di tangan seseorang yang tidak mahir menggunakannya. Ajari manusia menggunakan senjata.

Senjata akan bermanfaat bagi dirinya. Senjata dan alat-alat teknologi lainnya tidak akan menghasilkan apa-apa bagi manusia bila manusia tidak pandai menggunakannya.

              Kata mutiara “Jangan berikan ikan, tetapi berikan pancing,” sangat baik sekali. Bila diberikan ikan, ia tidak akan mendapatkan ikan lagi, tapi selalu menunggu pemberian.

Sebaliknya bila diberikan pancing, ia akan mencari ikan dengan pancing itu. Tetapi alangkah baiknya selain diberikan pancing juga diajarkan bagaimana cara memancing yang baik.

“Give a man a tool, you help him for a day. Teach him how to use it, then he’ll help himself for life”.

“Berikan seseorang perkakas, Anda telah menolongnya sehari. Ajari bagaimana ia menggunakan perkakas itu, ia akan menolong dirinya sendiri selama hidup.” 

Nabi yang bijaksana di akhir hadits ini juga menyampaikan,”Jangan berbuat jahat kepada manusia.” Dikatakan bahwa ini merupakan sedekah bagi diri sendiri. Penindasan manusia atas manusia yang lain merupakan sebuah kejahatan. “Mereka akan berada dalam neraka yang ditutup rapat,” Qs 90:20 dalam kubangan lumpur-lumpur dosa.

Jangan mencaci maki budak, Aishah Ra berkata, “Ketika Rasulullah mendengar Abu Bakar mengutuk sebagian budaknya, maka Rasulullah menoleh kepadanya seraya bersabda,”Wahai Abu Bakar, apakah orang-orang shiddiq itu pengutuk?

Demi Tuhan yang mempunyai Ka’bah, janganlah sekali-kali berbuat demikian.” Rasulullah mengulang sabdanya  itu tiga kali. Lalu Abu Bakar memerdekakan budaknya pada hari itu juga dan ia datang kepada Rasulullah seraya berkata,”Saya tidak akan mengulangi.” 

Baca juga : Cara Menggunakan Bing Image Creator