Nabi Muhammad Saw Dan Kain Linen

kain

Seorang Arab Badui bershilaturrahim kepada Nabi. Beliau menyuguhkan hidangan untuk menyambutnya. Sebagaimana kebiasaan non muslim. Ia makan dengan “tujuh perut” karena lahapnya. Kemudian ia berbaring di ruang tamu dalam keadaan perut kenyang. Pagi-pagi sebelum fajar, ia menyelinap keluar, dengan meninggalkan kotoran pada kain linen ruangan tamu. Karenanya ruangan itu sendiri ada  dalam kondisi kotor. 

Tetapi, karena zimatnya tertinggal, maka ia kembali ke rumah Nabi. Betapa terkejutnya ia, karena mendapati Nabi sedang mencuci sendiri kain linen itu. Ia akhirnya masuk Islam, karena kerendahan dan kemurahan hati Rasulullah.

Memakai Apa Saja Dimulai dari Kanan

“Apa saja yang diberikan oleh Rasul kepada kalian, ambillah dan apapun yang dilarangnya, jauhilah.” Qs 59:7. Oleh sebab itu, kita harus ikuti sunnah Rasul misalnya, duduk ketika kita mengenakan sepatu atau celana panjang dan berdiri ketika membelitkan surban. Serta memulainya dari yang kanan jika akan mengenakan sesuatu.

Nabi yang Tampan dan Pakaian yang Serasi.

  Nabi yang ummi ini, menyampaikan bahwa  satu sarat dari empat sarat pemimpin adalah seorang pemimpin harus tampan. Tiga  lainnya yaitu  lebih tua umurnya, lebih dahulu hijrahnya (dua sarat ini berbicara tentang senioritas), dan menguasai Al quran. 

  Nabi sangat tampan. “Yusuf memang tampan, tetapi aku lebih tampan.” Al Hadits-i Matsnawi, bahkan tangan Nabi itu lebih sejuk dari es dan lebih lembut dari sutera.

“Kelopak-kelopak bunga mawar bersemu merah karena malu ketika Rasul yang sangat tampan itu memasuki taman.” Puisi Pashto

              “Allah telah menciptakan tubuh Muhammad dalam keindahan yang tak tertandingi.” (Annemarie Schimmel, Dan Muhammad Utusan Allah, Mizan, hal 56).

Wajah yang tampan dan pakaian yang serasi menghiasi tubuhnya. Beliau menyukai warna putih dan hijau, dan jarang-jarang merah. Dengarkan Khaqani menyampaikan puisinya!

“Dengan pakaian putih, dia tampak seperti mutiara

Dengan baju merah, bagaikan bunga mawar.” Khaqani 

Baca juga : Nabi Muhammad SAW dan Jubah Kaum Miskin

Pakaian Putih Lebih Bersih

  Pakaian putih itu lebih bersih. Hal ini telah diajarkan oleh Nabi dalam doa iftitah.

  Bunyi doa iftitah, “Ya Allah, bersihkanlah aku seperti bersihnya kain putih dari kotoran.”

  Jika memakai pakaian warna putih, maka kotor sedikit saja sudah bisa terlihat. Selain itu, memakai pakaian putih kita akan ingat mati. Karena kain kafan warnanya putih. Dengan ingat mati, hati akan lembut. beberapa hal yang dapat melembutkan hati ialah ingat mati, shalat tahajjud dan membaca Al quran.

“Pakailah olehmu pakaian yang putih-putih karena pakaian putih itu lebih bersih dan lebih baik dan kafanilah dengan kain putih juga, bila engkau mati.”HR Ahmad