Negeri Yang Baik dan Allah Yang Maha Pengampun

negeri yang baik
negeri yang baik

Mutiaramakna. Realitas negeri yang baik “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur” adalah keadaan negeri yang diidamkan dan diimpikan semua orang. Bahwa untuk menilai baik dan buruknya sebuah tanah dapat dilihat dari sesuatu yang dihasilkan  tanah itu sendiri.

Gambaran Negeri Yang Baik

 Lingkungan tanah atau negeri yang baik, akan menghasilkan generasi yang baik. Sebaliknya, tanah atau negeri yang buruk, menghasilkan generasi yang buruk. Jadi, hati-hatilah dengan wanita cantik yang tumbuh di lingkungan buruk.

Karena kemungkinan besar, ia akan menghasilkan sesuatu bibit yang “samar-samar” dan penuh kegelapan. Berada di tanah yang bagaimanakah generasi  kita? Adakah di tanah yang diridloi Allah atau sebaliknya, di tanah yang diridloi setan? Beraktivitas di jalan Allah atau bergerak di jalan setan?

 Keinginan kita semua, tidak lain  para generasi berada di lingkungan negeri yang baik.  “Anak-anak merupakan tanaman wangi surga.”HR Tirmizi. 

Dan mukminah-mukminah kita menghiasai taman negeri ini.

 “Negeri yang baik dan Tuhan yang Maha Pengampun.”Qs 34:15

 Wanita mukminah merupakan tanaman dengan bibit, bebet dan bobot yang baik. Ia akan tumbuh alami dalam sebuah negeri. Ia hidup dengan tatanan sosial “alami” yang jelas silsilah dan nasabnya. Juga, ia akan menghasilkan generasi yang banyak dan jelas asal-usulnya. Generasi yang banyak, disukai oleh Rasul pada negeri yang baik. 

Rasul bersabda,”Nikahilah wanita yang subur karena aku bangga dengan banyaknya kalian di hari kiamat.” HR Ahmad.

”Nikahilah wanita yang pengasih lagi subur karena aku bangga dengan banyaknya jumlahmu.”HR Abu Daud. 

Dan Umar Ra menganjurkan,”Perbanyak anak karena kalian tidak tahu dari anak yang mana kalian mendapatkan rezeki.” 

Selain yang demikian itu, ia bagaikan pohon yang diberkahi dan minyaknya mampu menyalakan tabung kaca.

“Tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi.” Qs 24:35. 

Baca juga : Perempuan Menanggalkan Jilbab, Ketahui 2 Alasan Utamanya

  Ia cenderung untuk bergerak, enggan bersikap statis.

“Yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya mengagumkan bagi para penanamnya.”Qs 48:29. 

Pohon itupun memberikan buahnya yang indah dipandang mata.

“Pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan izin Tuhan-Nya.” QS 14:24,25.

              Wa al hasil

             “Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya.”Qs 48:29

  Perumpamaan pohon yang baik dengan pohon yang buruk, ibarat mukminah yang serius   dengan mukminah yang tidak serius. Diterangkan  oleh Allah tentang perbandingan dua orang mukminah. Satu diantaranya mu’minah yang menjadi mujahidah dan lainnya mu’minah yang  biasa-biasa saja.   

“Allah memuliakan mereka yang berjihad dengan harta dan jiwanya melebihi orang-orang yang duduk (tidak berjihad tanpa alasan).” Qs 4:95.

  Wanita mukminah yang berjihad bagaikan pohon Zaytun   

“Allah pemberi cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca, tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan (isyarat bohlam atau neon listrik), yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaytun yang tumbuh tidak di timur dan barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walau tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki. Dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”Qs 24:35

Untuk memiliki negeri yang baik yang bergelar “baldatun Thayibatun wa rabbun ghafur”, selain harus memperhatikan faktor-faktor yang menjadi penyebab kebaikan suatu negara dalam sudut padang duniawi, kita juga harus memperhatikan sudut pandang agama. Sisi ini sering dilupakan oleh kebanyakan orang.

 

Mutiara makna