Tutuplah Aurat! Perintah Menutup Aurat

perintah menutup aurat

Mutiaramakna. Tutuplah aurat! Perintah menutup aurat ditujukan kepada anak-anak Adam As, supaya tidak tertipu oleh setan. Setan berusaha agar manusia menampakan auratnya, jika aurat sudah terbuka maka jalan selanjutnya akan mudah digelincirkan oleh setan. Barangsiapa memperlihatkan auratnya, dialah pengikut setan. 

  Kita mengetahui bahwa aurat identik dengan sesuatu yang dirahasiakan atau disembunyikan. 

Siapa yang mengendalikan marahnya maka Allah akan menolak siksa-Nya dari orang itu dan orang yang memelihara lidahnya Allah akan memelihara auratnya.” HR Thabrani. 

Pada hadits ini, Nabi menyampaikan bahwa orang yang memelihara lidah seperti tidak ghibah (bergunjing) dan  namimah (adu domba) maka Allah akan memelihara auratnya. “Aurat” disini bermakna rahasia (aib) yang dia tidak mau orang lain mengetahuinya.

Perintah Menutup Aurat

Ingat! Membuka aurat berarti membuka rahasia. Jika rahasia sudah terbuka maka aurat terbuka. Jika aurat terbuka, akan terbongkar semua gerak dan langkah rahasia. Dan lawan akan mudah menaklukan. Oleh karena itu, kita harus menutup aurat agar setan dan tipu dayanya tidak mampu menaklukan kita.

Orang-orang beriman dan bertawakal tidak akan terpengaruh oleh bujuk rayu dan iming-iming setan.

“Sungguh setan itu, tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan,” Qs 16:99 

Setan hanya memiliki pengaruh terhadap orang yang mengikuti dan menaatinya, juga hanya kepada orang yang musyrik saja.

“Pengaruhnya hanya terhadap orang yang menjadikan setan sebagai pemimpin dan terhadap orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” Qs 16:100

  Hari ini banyak wanita berpakaian namun bukan untuk menutup aurat melainkan sebagai sarana untuk pengekspresian aurat. Ini adalah permainan setan. Permainan ini sudah berlangsung lama,  sama tuanya dengan umur manusia sejak zaman Nabi Adam As.

“Wahai anak-anak Adam janganlah kamu sampai tertipu oleh setan sebagaimana  dia (setan) telah mengeluarkan  ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya.,” Qs 7:27

Mari kembali pada soal Nabi Adam As. Lalu, Nabi Adam As menerima pesan-pesan Allah. “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat,”Qs 2:37. Ia bertaubat dan taubatnya diterima. Setelah itu, mereka ditempatkan di bumi.

 “Turunlah kamu semua dari surga-Ku.” Qs2:38 

Beliau dibekali ilmu pengetahuan. 

“Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya.” Qs 2:31.

 Baik ilmu mengenai benda ruang angkasa maupun bumi semua ditransformasikan kepada Adam As. Tidak ada dikhotomi ilmu agama maupun ilmu umum. Semuanya ilmu Allah.

Baca juga : Perintah Allah SWT Kepada Nabi Adam Dan Anak Cucunya

Semua ilmu seluruhnya diajarkan Allah kepada Nabi Adam As termasuk dalam hal pakaian dan pergaulan.

  Allah juga memberikan permisalan tentang suami isteri sebagai pakaian masing-masing. Suami dan isteri diibaratkan sebagai  pakaian. 

Demikianlah Al Quran menyatakan suami merupakan pakaian bagi istri dan istri juga merupakan pakaian bagi suami.

“Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka.”Qs 2:187. 

 Suami istri berfungsi sebagai pakaian yang menutupi aurat. Suami menutupi kekurangan istri dan istri menutupi kekurangan suami. Tidak menceritakan kekurangan masing-masing keluar rumahtangga, karena semua itu adalah aurat.

Memang, dari struktur tubuh, intuisi, emosi dan cara berfikir wanita dan pria berbeda. Allah jadikan wanita dan pria berbeda agar saling menutupi kekurangan masing-masing. Wanita dan pria memang berbeda tapi hakikatnya sama. 

  Kita bisa mencuplik drama satu babak, dialog antara Ja’far bin Abi Tholib Ra dengan raja Negus seorang raja Habsyi.

Ja’far Ra memberikan jawaban kepada Raja Negus tentang wanita.

Ja’far berkata kepada raja Negus,”Muhammad mengajarkan kepada kami untuk melindungi wanita dari kesemena-menaan, dia mengajak kami untuk menghormati rahim yang telah melahirkan kita. Dia mengatakan Rabb yang maha Esa telah menciptakan wanita sebagai pendamping  yang baik bagi laki-laki. Meskipun wanita banyak berbeda dari laki-laki, tetapi haikatnya ia sama.

  Karenanya  kita dilarang oleh Allah Swt membujang. Akibat dari membujang, tidak akan ada yang menutupi kekurangan  kita. 

Selain untuk menutupi kekurangan suami, seorang isteri juga berfungsi sebagai perhiasan. Bersabda Rasulullah Saw, 

“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah isteri/wanita yang shalihah.”HR Muslim dan al Nasa’i

  Selain itu, fungsi pakaian adalah untuk pelindung. Demikian pula suami istri yang bagaikan pakaian saling melindungi. Suami akan melindungi istrinya dari gangguan dan ketidaknyamanan. Apabila seorang istri sedang resah, sang suamilah yang menenteramkannya. Demikian pula, bila sang suami sedang duka, isterilah yang menggembirakannya. 

 

Muriaramakna, Menutup Aurat